TUGAS TENTANG ALJABAR DAN HUKUM BOOLEAN


PENGERTIAN ALJABAR DAN HUKUM BOOLEAN
Aljabar Boolean adalah matematika yagn digunakan untuk menganalisa dan menyederhanakan Gerbang Logika pada rangkaian – rangkaian digital elektronik. Boolean pada dasarnya merupakan tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “Else” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal dari inggris pada ahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.

TERDAPAT 2 JENIS TEOREMA DALAM ALJABAR BOOLEAN
A.      Teorema Variabel Tunggal
Teorema Variabel Tunggal diperoleh dari hasil penuruanan operasi logika dasar OR, AND, NOT Yang mana teorema itu meliputi teorema 0 dan 1, identitas idempotent, komplemen dan involusi.
B.      Teorema Variabel Jamak
Teorema Variabel Jamak terdiri dari teorema komutatif, distributive, asosiatif, absorsi, dan morgan.

HUKUM ALJABAR BOOLEAN
Dengan mengunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika. Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Elektronika.

A.      Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum komutatif meyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal input tidak akan berpengaruh terhadap output rangkaian logika. Contoh :
a.      Perkalian (Gerbang Logika AND)
X . Y = Y . X
b.      Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
X + Y = Y + X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau dalam hal ini adalah sinyal input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluaranya.
B.      Hukum Asosiatif (Assosiative Law)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi tidak akan berpengaruh terhadap output rangkaian logika. Contoh :
a.      Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
b.      Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokkan posisi variabel dalam hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya akan tetap sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana yang akan dihiutng terlebih dahulu.
C.      Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa varibel – variabel atau sinyal input dapat disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi output keluarannya.
D.     Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND karena hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :
E.      Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakan Operasi Logika OR atau penjumlahan. Berikut ini contohnya :
F.       Hukum Inversi (Inversion Law)
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi inverse ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.
Jadi, jika input diinversi maka hasilnya akan berlawanan. Namun jika diinversi sekali lagi maka hasilnya akan kembali seperti awal sebelum diinversi.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS-JENIS VIRUS DAN CARA KERJANYA

Akses Kontrol dan Management Password

Tugas Menganalisa Komputer Setelah Tombol Powernya Dihidupkan